Buku nonfiksi sering dikaitkan dengan kenyataan hidup sehingga isinya lebih informatif. Bahasa yang digunakan pun termasuk ke dalam bahasa yang sebenarnya. Apabila ada perintah tuliskan unsur unsur buku nonfiksi, tak perlu khawatir karena berikut akan disajikan beberapa unsurnya:
1. Sampul Buku
Sampul menjadi bagian yang paling penting bagi sebuah buku. Kebanyakan orang tertarik membaca suatu buku karena sampulnya yang estetik sehingga menggugah rasa penasaran. Pada bagian sampul ini, akan berisi judul buku yang dicetak lebih besar agar cepat terlihat oleh pembaca.
Terdapat pula nama pengarang buku beserta dengan penerbitnya. Biasanya terdapat gambar yang melukiskan judul buku tersebut sehingga semakin membuatnya lebih indah. Perpaduan warna yang ada pada sampul tersebut juga sangat mempengaruhi minat para pembaca.
Para penerbit yang ingin mencetak buku dengan kualitas kertas dan hasil print yang baik sehingga sampulnya tidak mudah luntur, bisa mencari cetak buku murah. Dewasa ini terdapat tempat cetak buku yang memiliki kualitas print terbaik.
2. Pokok Bab Buku
Pada bagian ini biasanya terdapat kata pengantar yang menjelaskan mengenai isi buku dalam garis besar, latar belakang di dibuat buku, manfaat, dan tujuannya. Kata pengantar biasanya berisi ucapan syukur dan terimakasih kepada orang-orang penting yang berperan pada pembuatan buku.
Peranan dari pokok bab buku ini dianggap penting karena membaca bisa dengan mudah mengetahui gambaran umum dari buku yang akan dibaca. Selain itu, bisa diketahui juga latar belakang pembuatan buku ini sehingga pembaca lebih menghargai bukunya.
3. Judul Sub Bab
Setiap pembaca bisa melihat judul bab serta sub babnya yang ada di buku dengan sekali pandang saja melalui daftar isi. Nantinya bab dan sub bab tersebut akan disajikan secara urut, sehingga alurnya menjadi lebih teratur.
Tuliskan unsur unsur buku nonfiksi pun menjadi mudah karena sudah mengetahui unsur yang ada di dalamnya ini. Keuntungan mengetahui unsur ini adalah bisa melihat bab yang akan dibaca berada di halaman berapa sehingga tak akan merasa merasa kesulitan ketika mencarinya.
4. Isi Buku
Inti dari sebuah buku adalah isinya sehingga tak boleh meninggalkan unsur ini. Seseorang bisa mengambil hikmah dari buku nonfiksi dengan membaca keseluruhan isi bukunya terlebih dahulu. Apabila isi bukunya begitu mengesankan, maka akan dikenang sampai seumur hidup.
Bagian ini bisa terdiri dari pendahuluan, konten utama, dan yang terakhir bagian penutup. Bagi yang sudah terbiasa membaca buku non fiksi tentu akan lebih paham alur penulisan bukunya mulai dari bagian pembuka sampai penutup. Sehingga sudah tidak heran lagi dengan penyusunannya.
Baca juga: 5 Cara Agar Hasil Check SEO On Page Optimal
5. Cara Penyajian Buku
Penyajian buku identik dengan daftar pustaka yang berisi sumber referensi yang ada di bukunya. Adanya sumber referensi ini menandakan bahwa tulisan tersebut dianggap tidak plagiat. Penting sekali mencantumkan daftar pustaka apabila mengambil kata-kata dari orang lain.
Dalam menulis daftar pustaka pun ada aturannya sendiri sehingga tidak boleh asal saja dalam menulisnya. Urutan daftar pustaka harus berawal dari abjad A sampai dengan Z supaya lebih rapi dan mudah ketika dilakukan pencarian sumber referensinya.
Sekarang tak sulit lagi jika mendapatkan perintah tuliskan unsur unsur buku nonfiksi karena sudah dijelaskan di atas secara lengkap. Pembaca bisa mengetahui unsur-unsurnya dengan mudah beserta dengan isi bukunya. Bisa memahami isi pada buku non fiksi merupakan kebanggan tersendiri.