Proses Perawatan Pembangunan Jalan dengan Beton

Proses Perawatan Pembangunan Jalan dengan Beton

Pembangunan jalan dengan beton tentu saja memerlukan perawatan. Perawatan yang dikenal di sini adalah perawatan yang dipercepat. Perawatan ini merupakan jenis perawatan yang menggunakan uap bertekanan tinggi.

Uap yang dipakai menggunakan uap bertekanan atmosferik, pemanasan dan pelembaban atau proses lain yang dapat diterima. Nantinya boleh digunakan untuk mencapai kekuatan tekan dan mengurangi waktu perawatan. 

Perawatan ini harus mampu menghasilkan kekuatan tekan sesuai dengan rencana, dan prosesnya harus mampu menghasilkan beton yang tegar. Untuk cuaca yang panas perlu diperhatikan bahan-bahan penyusunnya, cara produksi, penanganan jalan beton.

Macam Perawatan Beton

Perawatan beton ini dapat dilakukan dengan pembahasan atau penguapan (steam) serta dengan menggunakan membran. Membran di sini bisa menggunakan geosintetik atau geotextile. Pemilihan cara mana yang digunakan semata-mata mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan.

Perawatan dengan Pembasahan

Dalam melakukan perawatan dengan pembasahan dapat dilakukan di laboratorium ataupun di lapangan. Pekerjaan perawatan dengan pembahasan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

  1. Menaruh beton segar dalam ruangan yang lembab.
  2. Menaruh beton segar dalam genangan air.
  3. Menaruh beton segar dalam air.
  4. Menyelimuti permukaan beton dengan air.
  5. Menyelimuti permukaan beton dengan karung basah.
  6. Menyirami permukaan beton secara kontinyu.
  7. Melapisi permukaan beton dengan air dengan melakukan compound.

Cara a, b, dan c digunakan untuk contoh uji. Cara d, e, f digunakan untuk beton di lapangan yang permukaanya mendatar. Kemudian untuk cara f dan g digunakan untuk yang permukaanya vertikal. 

Lalu, fungsi utama dari perawatan beton ini adalah untuk menghindarkan beton dari :

  1. Kehilangan air-semen yang banyak pada saat-saat setting time concrete.
  2. Kehilangan air akibat penguapan pada hari-hari pertama.
  3. Perbedaan suhu beton dengan lingkungan yang terlalu besar.

Klasifikasi Curing Compound

  1. Tipe I, Curing Compound tanpa Dye, biasanya terdiri dari paraffin sebagai selaput lilin yang dicampur dengan air.
  2. Tipe I-D, Curing Compound dengan Fugitive Dye (warna akan hilang selama beberapa minggu).
  3. Tipe II, Curing Compound dengan zat berwarna putih.

Di beberapa proyek dan pasara, ada banyak merek sikament, misalnya Antisol Red (termasuk tipe I-D), Antisol White (termasuk tipe II) dan Antisol E (termasuk Tipe I, Non Pigmented Curing Compound). 

Curing compound ini selain berguna untuk perawatan pada daerah vertikal juga berguna untuk daerah yang mempunyai temperature yang tinggi, karena bersifat memantulkan cahaya (terutama Tipe I).

Baca juga:  Pemakaman Mewah San Diego Hills

Perawatan Dengan Penguapan

Perawatan dengan uap untuk beton ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu perawatan dengan tekanan rendah dan perawatan dengan tekanan tinggi. Perawatan tekanan rendah berlangsung selama 10-12 jam pada suhu 40°-55°C.

Sedangkan penguapan dengan suhu tinggi dilaksanakan selama 10-16 jam pada suhu 65°-95°C, dengan suhu akhir 40°-55°C. Sebelum perawatan dengan penguapan dilakukan, beton harus dipertahankan pada suhu 10°-30°C selama beberapa jam.

Perawatan dengan penguapan berguna pada daerah yang mempunyai musim dingin. Perawatan ini harus diikuti dengan perawatan dengan pembahasan setelah lebih dari 24 jam, minimal selama umur 7 hari, agar kekuatan tekan dapat tercapai sesuai dengan rencana pada umur 28 hari.

Perawatan Dengan Membran

Membran yang digunakan untuk perawatan merupakan penghalang fisik untuk menghalangi penguapan air. Bahan yang digunakan harus kering dalam waktu 4 jam (sesuai final setting time).

Selain itu, membrane ini  dapat membentuk selembar film yang kontinyu, melekat dan tidak bergabung, tidak beracun, tidak selip, bebas dari lubang-lubang halus dan tidak membahayakan beton.

Lembaran plastik atau lembaran lain yang kedapa air dapat digunakan dengan sangat efesien. Perawatan dengan menggunakan membran sangat berguna untuk perawatan pada lapisan perkerasan beton (rigid pavement). 

Cara ini harus dilaksanakan sesegera mungkin setelah waktu pengikatan beton. Perawatan dengan cara ini dapat juga dilakukan setelah atau sebelum perawatan dengan pembahasan. Jenis membrane yang dipakai adalah klasifikasi geotextile, geomembrane, atau jenis geosintetik lainnya. Material ini dapat mudah ditemukan pada distributor penyedia berbagai macam geotextile, seperti distributor geotextile Mega Abadi Perkasa.

Perawatan Lainnya untuk Pembangunan Beton

Perawatan pada beton lainnya yang dapat dilakukan adalah perawatan dengan menggunakan sinar infra merah, yaitu dengan melakukan penyinaran selama 2-4 jam pada suhu 90°C. 

Tujuan perawatan ini adalah untuk mempercepat penguapan air pada beton mutu tinggi. Selain itu ada pula perawatan hidrotermal (dengan memanaskan cetakan untuk beton-beton pra-cetak selama 4 jam pada suhu 65°C) dan perawatan dengan karbonisasi.

Proses curing (perawatan) yang ada pada beton memainkan peran penting pada pengembangan kekuatan dan daya tahan beton. Proses curing sendiri dilaksanakan segera setelah proses pencetakan selesai. 

Proses curing ini meliputi  pemeliharaan kelembaban dan kondisi suhu, baik dalam beton maupun di permukaan beton dalam periode waktu tertentu. Untuk proses curing  pada beton bertujuan  memberikan  kelembaban yang cukup pada proses hidrasi lanjutan dan pengembangan kekuatan, stabilitas volume, ketahanan terhadap pembekuan dan pencairan serta abrasi.

Demikian tadi beberapa penjelasan mengenai perawatan untuk pembangunan jalan dengan beton. Semoga bermanfaat.